Contents
Akhir – akhir ini banyak orang yang tertarik dengan bitcoin. Sebagian sudah mendapat untung, sebagian sudah bangkrut. Sebagai orang Kristen, bagaimana pendapat kita mengenai kripto. Di artikel ini saya tidak akan membahas apakah kripto itu, tetapi fokus pada bagaimana orang Kristen bersikap terhadap kripto.
Mengapa banyak orang tertarik dengan Crypto ?
Di dalam aspek kejiwaan, ada yang namanya FOMO (Fear of Missing Out – Takut ketinggalan / Takut tidak kebagian). Ketika manusia melihat banyak orang yang sudah melakukan hal yang lagi trending, maka banyak orang yang akan panas dan ikut melakukan. Misal : BTS meal di McDonald’s pada tanggal 9 Juni 2021
Di dalam FOMO ada unsur :
- Takut
- Iri / Serakah
- Gengsi / Pride
Demikian juga dengan Crypto Currencies. Di zaman medsos sekarang, orang akan pamer hasil trading mereka mulai dari saham, forex, dan yang terakhir Crypto. Ketika banyak orang pamer hasil dari Crypto, maka orang lain akan menjadi panas dan ikut ikutan trading Crypto.
Akan tetapi, kita harus berhati hati dengan Crypto karena :
- Tidak stabil
- Dilarang di beberapa negara
- Easy come easy go
- Crypto adalah spekulasi dan judi
- Tidak Stabil. Crypto tidak seperti Forex. Pada Forex, ada regulator yang akan mengatur, yaitu Bank Central masing masing negara. Sedang pada Crypto, semuanya berjalan auto pilot. Jadi benar benar tidak stabil. Maka, tidak mengherankan kalau dalam sehari bisa naik 30%, bisa juga turun 40%. Mungkin hal ini akan menarik bagi sebagian besar. Akan tetapi menurut saya, kalau anda bukan Elon Musk yang bisa mengguncang harga Bitcoin dengan satu tweet, maka sebaiknya berhati hati. Contoh : https://tinyurl.com/Elon-Musk-tweet.
- Saya pribadi yakin kalau Elon Musk sendiri spekulasi Bitcoin. Saya yakin dia baru membeli Bitcoin, kemudian dia tweet : https://tinyurl.com/Beli-Tesla-pk-BTX.
- Kemudian ketika dia sudah menjual atau niat memborong lagi, maka dia tweet : https://www.bbc.com/news/business-57096305
- Dilarang di beberapa negara. Alasan dilarangnya di Indonesia karena Di Indonesia bitcoin dilarang menjadi alat tukar, karena alat tukar resmi kita adalah rupiah. Demikian juga di China juga dilarang.
- Easy come easy go. Banyak orang bermimpi akan kaya kalau trading bitcoin, tapi saya yakin, yang sudah profit pun akan sayang untuk Close Position. Mereka masih berharap lebih lebih lebih.
- Crypto adalah spekulasi dan judi. Hal ini yang paling penting dalam dilarangnya Crypto, yaitu tidak adanya underlying di dalam Crypto, Kita tidak bisa menilai harga wajar Crypto karena memang tidak ada harga wajarnya.
- Ketika kita melihat valuta asing, kita bisa mengatakan undervalue, overvalue atau Goldi Locks. (CPI, GDP, interest rate)
- Di dalam saham, kita bisa menghitung Harga wajar saham (BV, PBV, ROI, ROE dsb)
- Sedang di Crypto, tidak ada dasar sama sekali yang bisa dihitung. Semua
Di dalam dunia investasi ada namanya teori : Stock Market Greater Fool. The greater fool theory states that you can make money from buying overvalued securities because there will usually be someone (i.e. a greater fool) who is willing to pay an even higher price. Dan teori greater fool ini sedang berlangsung di Crypto.
Investasi vs Judi
Investasi | Judi |
Meminimalkan risiko | Tidak peduli risiko |
Jangka Panjang | Jangka Pendek |
Ada yang nyata / real | Tidak ada yang nyata / real |
Unsur Judi
- Untung melalui kerugian orang lain
- Untung tanpa memberri sesuatu yang bernilai
- Untung melalui risiko yang tidak wajar
Judi itu sudah ada sejak zaman PL. Di Yesaya 65:11 : Tetapi kamu yang telah meninggalkan TUHAN, yang telah melupakan gunung-Ku yang kudus, yang menyajikan hidangan bagi dewa Gad, dan yang menyuguhkan anggur bercampur rempah bagi dewa Meni. Dewa Gad = dewa keberuntungan dan dewa meni = dewa nasib.
Tulisan ini didasarkan pada kotbah Pdt. Sukirno Tarjadi
Komentar dari Admin
Saya pernah trading forex, saham, dan saya tidak masalah dengan options trading. Akan tetapi dengan Crypto, saya tidak tertarik. Alasan sederhana saya :
– Tidak ada underlying asset nya
– Murni karena keserakahan
Kalau soal analisa, bisa dicari – cari dalam interval gede, equivalent dengan emas, tapi saya lebih memilih beli emas daripada trading crypto apapun itu (Bitcoin, Shiba Inu, dogcoin etc)